Rabu, 02 Mei 2012

REMAJA AKHIR

1. Pengertian Remaja
Remaja sebagai manusia berpotensi
“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang  tua.
Sekarang  kelompok remaja adalah manusia yang mempunyai potensi. Remaja kelompok yang mempunyai vitalitas, semangat priorita, harapan penerus generasi. Generasi muda diarahkan  untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat sehingga memungkinkan kreativitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Segi pendekatannya melalui pendidikan formal, non formal, atau pun informal; di luar maupun di dalam sekolah. Sebagai contoh kecil usaha melibatkan generasi muda dalam pembangunan adalah pengikutsertaan masa remaja dalam pendidikan politik yang kongkritnya nampak dilakukan dalam banyak kegiatan kampanye pemilu 1982.

    Masa remaja akhir
    Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu ke dalam masa dewasa.

•    Perkembangan Fisik Pada Remaja Akhir
Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organreproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
Menurut Mussen dkk., (1979) sekitar dua tahun pertumbuhan berat dan tinggi badan mengikuti perkembangan kematangan seksual remaja. Anak remaja putri mulai mengalami pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12 tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun, sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun (Katchadurian, 1989). Penyebab terjadi makin awalnya tanda-tanda pertumbuhan ini diperkirakan karena faktor gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi (Sarwono, dalam JEN, 1998).
Pada masa pubertas, hormon-hormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik/tubuh juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Menurut Bourgeois dan Wolfish (1994) remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
    Selama masa remaja, perubahan tubuh ini akan semakin mencapai keseimbangan yang sifatnya individual. Di akhir masa remaja, ukuran tubuh remaja sudah mencapai bentuk akhirnya dan sistem reproduksi sudah mencapai kematangan secara fisiologis, sebelum akhirnya nanti mengalami penurunan fungsi pada saat awal masa lanjut usia (Myles dkk, 1993). Sebagai akibat proses kematangan sistem reproduksi ini, seorang remaja sudah dapat menjalankan fungsi prokreasinya, artinya sudah dapat mempunyai keturunan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa remaja sudah mampu bereproduksi dengan aman secara fisik. Menurut PKBI (1984) secara fisik, usia reproduksi sehat untuk wanita adalah antara 20 – 30 tahun. Faktor yang mempengaruhinya ada bermacam-macam . Misalnya, sebelum wanita berusia 20 tahun secar fisik kondisi organ reproduksi seperti rahim belum cukup siap untuk memelihara hasil pembuahan dan pengembangan janin. Selain itu, secara mental pada umur ini wanita belum cukup matang dan dewasa. Sampoerno dan Azwar (1987) menambahkan bahwa perawatan pra-natal pada calon ibu muda usia biasanya kurang baik karena rendahnya pengetahuan dan rasa malu untuk datang memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan.


•    Perkembangan Psikis Remaja
Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Di luar sistem kepribadian anak seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses pembentukan kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini dapat saling mendukung dan dapat saling berbenturan nilai.
•    Perkembangan Moral Remaja
    Menurut Kolhberg, terjadi tiga tingkatan moral yang masing-masing tingkatan punya dua tahapan orientasi moral yaitu :

•    Tingkatan premoral ; Pada tingkatan ini Orientasinya hanya kepada hukuman dan kepatuhan, pada masa ini pendapat anak untuk berperilaku sangat dipengaruhi oleh pendapat bahwa perilaku jahat akan dapat hukuman dan perilaku yang baik adalah yang didasari pada kepatuhan. Disini anak hanya melihat dari akibat yang di rasakan, bukan pada penilaian benar atau salahnya, dan anak akan mempunyai interprestasi bahwa yang baik sebagai yang menyenagkan dan yang jahat adalah sesuatu yang tidak menyenagkan.
•    Tingkatan Moralitas dari penyesuaian peran terhadap adat kebiasaaPada tingkatan ini moralitas yang dibangun adalah berdasarkan pada memelihara hubungan baik, disini perilaku moral lebih dipengaruhi oleh orang-orang yang yang mempunyai pengaruh dalam kehidupannya ( mis.; Orang tua, guru , teman, dls). Ini termasuk juga penyesuaiannya terhadap aturan dan hukum yang lebih banyak dipengaruhi oleh upaya untuk mempertahankan hubungan pertemanannya.
•    Tingkatan Moralitas prinsip-prinsip penerimaan diri ; Pada tingkatan ini moralitas didasarkan pada rasa hormat kepada orang lain bukan lagi karena keinginan yang sifatnya pribadi. Pemahaman tentang benar dan salah telah didasarkan pada pemahanan individual orang lain bukan individual diri sendiri.
    Perkembangan lain yang perlu difahami selain perkembangan fisik dan moral adalah tentang minat terhadap seks pada masa remaja. Pada masa remaja biasanya minat terhadap lawan jenis juga mulai meningkat. Kondisi ini biasanya dicerminkan dengan rasa keingin tahuan yang besar terhadap segala informasi yang berhubungan dengan seks, dan kebanyakan sumber informasi yang didapatkan remaja tersebut bukan berasal dari lingkungan keluarga/orang tua, tetapi banyak diantaranya yang didapatkan dari sumber lain yaitu ; dari buku, dari teman, dari gambar-gambar bahkan kadang dengan cara mencoba.
Usaha-usaha untuk mengerti dan memahami remaja
    Usaha-usaha untuk mengerti dan memahami remaja yaitu dengan mengetahui dan mnegerti tentang pertumbuhan dan perkembangan remaja, khususnya dalam mengantar remaja menuju kematangan psikis dan kematangan sosialnya.
           

Ciri-ciri masa remaja :
    Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja  terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1.    Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa  storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi  ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi  baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja,  misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini  akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak  jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2.    Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini  membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara  cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,  pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan  eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi  tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3.    Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan  hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak  hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa  kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan  lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung  jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka  pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi  dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4.    Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting  karena sudah mendekati dewasa.   
5.    Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam  menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka  menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut  akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut,  serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul  tanggung jawab tersebut.

•    Rentangan usia dan ciri-ciri remaja menurut G. Stanley Hall
    Sebelum seseorang disebut remaja yaitu “ambang pintu masa remaja” yang sering dikenal dengan sebutan “pubertas” dengan aneka keunikannya. Ciri-cirinya penuh dengan “badai dan topan” , perasaan yang penuh gejolak dan peka terhadap rangsang-rangsang negatif.G. Stanley Hall,mengatakan bahwa  masa ini disebut sebagai masa yang penuh dengan “strom and stress”. Kemudian ciri-ciri remaja akhir adalah suatu masa indah dalam kehidupannya. Young men and Young women ini menghiasi hdup  mereka dengan kisah cinta yang tidak jarang menghanyutkan. Pertumbuhan jasmani remaja awal sedmikian cepat’ terjadi ketidakseimbangan berbagai anggota badan, sehingga seringkali mereka nampak mengalami ketidakseimbangan badan dan ketidakseimbangan gerak. Selanjutnya pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks dan perkmebangan perilaku seksual diketahui telah mengalami “sejarah” yang cukup panjang.

•    Rentang usia dan ciri-ciri remaja menurut Elizabeth B Hurlock
    Elizabeth B Hurlock  jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk dan pola-pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia, maka kematangan kehidupan terdiri atas 11 masa yaitu:
1.    prenatal: saat konsepsi sampai lahir.
2.    masa neonatus: lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir.
3.    masa bayi: akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua.
4.    masa kanak-kanak awal: dua tahun sampai enam tahun.
5.    masa anak-anak akhir: 6 tahun sampai dengan 10-11 tahun.
6.    masa pubertas/preadolescence: 10-12 tahun sampai dengan 13-14 tahun.
7.    masa remaja awal: 13-14 tahun sampai dengan 17 tahun.
8.    masa remaja akhir: 17 tahun sampai dengan 21 tahun.
9.    masa dewasa awal: 20 tahun sampai dengan 40 tahun.
10.masa setengah baya: 40 tahun sampai dengan 60 tahun.
11.masa tua: 60 tahun sampai dengan meninggal.

Ciri-ciri penting periode pubertas
    Pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa anak-anak danremaja, disebut kanan-kanak tidak tepat disebut dewasa juga tidak. Ada beberapa ciri  yang bersangkutan dengan pertumbuhan danperkembangan biologis dan psikologis.

masa akhir remaja ada beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
* perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
* mulai menyadari akan realitas
* sikapnya mulai jelas tentang hidup
* mulai nampak bakat dan minatnya
Ciri-ciri primer:
    Bagi wanita ditandai dengan haid pertama (menarche) yang disertai pelbagai perasaan tak enak bagi yang mengalaminya. Bagi pria ditandai oleh mimpi polusi (mimpi basah) atau dikenal dengan sebutan nocturnal emmisions.
    Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream).

Ciri-ciri seks sekunder:
    Bagi wanita pinggulnya membesar dan membulat, buah dada semakin nampak menonjol, tumbuhnya rambut di daerah alat kelamin, ketiak, lengan, dan kaki. Ada perubahan suara dar suara anak-anak menjadi lebih merdu (melodious), kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat, kulit menjadi lebih kasar dibanding kulit anak-anak.Bagi pria otot-otot tubuh , dada, lengan, paha dan kaki tumbuh kuat, tumbuhnya rambut di daerah  alat kelamin, betis dan kadang-kadang dada; terjadi perubahan suara yaitu nada pecah dan suara merendah hingga sampai akhir masa remaja, volume suara turun satu oktaf, aktifnya kelenjar-kelenjar keringat dan kelenjar-kelenjar ini menghasilkan keringat yang banyak walaupun remaja tersebut bergerak sedikit saja. Pada usia 11-12 tahun wnaita lebih cepat tumbuh dibanding pria sehingga secara tidak sadar si puber sering merasa iri hati terhadap si puber wanita. Inilah sebabnya sering ada puber pria yang menjauhi bahkan bermusuhan dengan puber wanita pada usia ini, istilahnya sex antagonisme. Akan tetapi dalam pertumbuhan tubuh kekar maka mulailah timbul saling tertarik antara 2 jenis kelamin ini. Hal yang demikian dipengaruhi oleh daya tarik seksuil atau “sex appeal”.
    Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh.
    Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan. Proses ini diatur oleh hypothalamus yang berada di atas batang otak.

    Setelah melewati masa pubertasnya sip uber ini akan memasuki masa remaja awal yang ditandai dengan  ketidakstabilan kedaan perasaan dan emosinya, dalam bekerja ia tiba-tiba bersemangat sekali namun bisa juga kelihatan lesu sekali, dalam hal sikap dan moralnya terutama menonjol menjelang akhir remaja awal (15-17 tahun). Ada dorngan-dorngan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu sheingga kadng-kadang dinilai oleh masayarakat tidak sopan, dalam hal kemampuan mental dan kecerdasan mulai sempurna. Kesempurnaan mengambil kesimpulan dan informasi abstrak mulai pada usia 14 tahun. Akibatnya si remaja awal suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal tetapi dengan alasan yang masuk akal remaja cenderung mengikuti pemikiran orang dewasa. Hal status remaja awal sangat sulit ditentukan bahkan membingungkan. Perlakuan yang diberikan orang dewasa kepada remaja awal sering berganti-ganti. Ada keraguan orang dewasa untuk memberi tanggung jawab kepada remaja dengan dalih “merasa masih anak-anak” tetapi pada lain kesempatan si remaj awal sering mendapat teguran sebagai “orang yang sudah besar” jika remaja awal bertingkah laku yang kekanak-kanakan. Akibatnya si remaja awalpun mendapat sumber kebingungan dan menambah masalahnya.
    Setelah masa remaja awal berakhir si remaja awal ini akan menghadapi masa remaja akhir yang ditandai dengan stabilitas yang mulai meningkat, citra diri dan sikap pandangan yang lebih realistis, menghadapi masalahnya secara lebih matang dan perasaan yang lebih tenang.